Studi Eksegesis Menyesallah Tuhan Terhadap Kejahatan Manusia (Kejadian 6:5-7) Ditinjau Bahwa Manusia Segambar Dan Serupa Dengan Allah

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji dan membahas eksegesis makna kata menyesallah Tuhan terhadap kejahatan manusia yang segambar dan serupa dengan Allah yang merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis konteks, analisis makna kata, dan analisis historikal. Kepiluan yang dialami oleh Sang Pencipta terhadap manusia ciptaanNya atas kejahatan yang semakin berkembang seiring bertambahnya jumlah manusia. Allah menyesal karena manusia tidak konsekuen dengan gambar dan rupa Allah, sehingga menimbulkan kesenjangan antara Allah dengan manusia. Berdasarkan hasil kajian eksegesis diketahui bahwa Allah menyesal karena manusia yang segambar dan serupa dengan Dia membuat permusuhan dengan Allah. Allah menyatakan sifat konsistensiNya mengenai makna, sifat dan karakter Allah. Senada dengan menyesallah Tuhan menunjukkan bahwa Allah tidak kompromi dengan dosa.

Abstract: Writing this thesis, the writer examines and discusses the exegesis of the meaning of the word God's regret for the evil of humans who are in the image and similar to God which is qualitative research using context analysis techniques, word meaning analysis, and historical analysis. The grief experienced by the Creator towards His human creation for the evil that is growing with the increase in the number of humans. God regrets that man is inconsistent with God's image and likeness, thus creating a gap between God and man. Based on the results of the exegesis study, it is known that God regrets that humans who are in His image and similar to Him create enmity with God. Allah reveals the nature of His consistency regarding the meaning, nature, and character of Allah. In line with repentance, God shows that God does not compromise with sin.